Thursday, March 19, 2020

Menjadi Manusia Yang Paham Situasi


            Ketakutan lebih cepat menyebar dari apapun, prasangka buruk mulai mencengkram tiap-tiap jiwa manusia, tak ada lagi keharmonisan. Kekuatan tak terlihat menumpas banyak orang yang diincarnya, mereka sangat kecil namun jumlahnya tak terhingga dan mematikan. Dunia mulai chaos, serangkaian ritual ibadah ditiadakan sementara. Ada yang masih bebal karea terlalu bersemangat beragama. Merasa lebih paham tentang keimanannya seakan jiwanya penuh dengan keegoisan dan tanpa ia sadari, ia adalah makhluk terbodoh yang pernah ada. Krisis ilmu, beropini sesuka hati bak ilmuan yang mengerti tentang apapun.

            Kebodohan itu mengerikan, karena orang yang bodoh tipe ini berbahaya, ia bodoh namun tak merasa dirinya bodoh. Berbeda dengan orang yang haus akan ilmu mereka merasa bodoh dan terus merasa bodoh, maka jadilah ia si dahaga ilmu.

            Aku tarik kembali tulisan ini ke topik ketakutan yang menjalar, penuh was-was dan terkadang mematikan rasa kemanusian. Karena was-was, kau melindungi diri dengan berbagai macam alat-alat kesehatan sampai lupa sesama tak bisa merasakannya karena kau menimbun dan ingin sehat sejahtera sendirian. Keogoisan memang topik yang tak pernah mati, rasa takut mati justru mengalahkan segalanya. Ingin rasanya berpikir jernih namun, ketika bangun pagi lima detik setelah sadar, ceruk-ceruk dalam kepala mulai mebuatku sakit seolah tak ada lagi yang bisa kuperjuangkan, selain terlelap lagi sejenak. Oh tidak.. ternyata agak begitu lama.

            Pada peristiwa kali ini, kekuatan tak terlihat itu berhasil menampakkan orang-orang yang terlalu bersemangat dalam beragama namun miskin ilmu. Kau tau, hal ini sangat berbahaya, kedunguannyalah yang membuat segalanya berantakkan. Merasa punya Tuhan yang akan selalu melindunginya dalam kondisi apapun, tapi ia tak mampu mengerti tentang bagaiman untuk bisa mengerti mauNya Tuhan.

            Segeralah enyah dari kedunguan itu dan mulai mempertanyakan kemanusiaan diri, mempertanyakan diri secara rasional untuk apa kita diciptakan dan untuk apa kita dihidupkan. Kita dituntut untuk hidup bersama dalam spirit kebersamaan, saling bantu anatar sesama dan pastilah tercipta keharmonisan dalam bermanusia. Menjadi manusia yang seutuhnya manusia adalah memanusiakan manusia, begitu kata para cedikiawan yang bergelut dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan akhlak manusia. 

            Kekuatan tak terlihat ini pasti akan menjadi daftar peristiwa dalam sejarah dan takkan terlupakan. Karena dalam peristiwa kali ini di zaman yang sudah sangat canggih, apapun dapat terkenang dengan mudah dan instan. Semuanya bisa disimpan dalam mega database internet yang mengagumkan.

            Segala sesuatu akan terjadi jika memang harus terjadi, segala penyakit pasti ada obatnya jika memang takdir hancurnya semesta belum juga sampai. Teruslah menjadi manusia yang memanusiakan manusia.

Shoffan Banany
Bogor, 20 03 20





0 comments:

Post a Comment