Thursday, January 11, 2018

Baca bukumu!




Kita tahu bahwa hidup ini hanya sementara. Kita tahu bahwa kita adalah makhluk ciptianNya yang sempurna. Dan kita juga tau bahwa hidup ini perlu bekal untuk bertahan hidup di dunia dan beramal untuk bekal di alam baqa.

Pada tulisan kali ini, Insyaa Allah,  kita akan membahas tentang prioritas dalam "mengkonsumsi" bacaan/buku. Teman-teman yang saya cintai karena Allah Ta'ala, membaca adalah kebutuhan, sebagaimana butuhnya kita terhadap makan dan minum. Itu menurut versi saya. Membaca adalah suatu hal yang menyenangkan bagi kebutuhan jiwa juga olah raga bagi otak. Dan di sisi lain, ada juga yang menganggapnya sebagai suatu hal yang sangat membosankan dan menguras waktu.

Saya adalah orang yang sangat malas membaca buku pada masanya (waktu sd-smp), ketika teman-teman saya asik dengan komiknya. Saya tetap tidak tertarik, walaupun membaca komik.  Dan Sang Waktu memberikan kesempatan kepada saya untuk bergegas mengambil suatu tindakan, yang mana tindakan tersebut membawa saya kepada suatu permasalahan. Dan permasalahan-permasalahan itulah yang membuat saya dapat belajar untuk bertahan hidup sekaligus merobohkan tembok permasalahan. Nah, disitulah saya menemukan sebuah hobi baru yaitu membaca buku. Dan tentunya seperti yang sudah saya ungkapkan di atas bahwa membaca bukan sekedar hobi. 

Buku adalah media ilmu, kita dapat mempelajarinya dengan memprioritaskan bacaan-bacaan yang baik. Di dalam sebuah buku,  pasti akan kita dapatkan ilmu baru walaupun hanya sedikit. Dan sudah seharusnya kita haus dengan ilmu.

Ada kalanya kita digiring menuju suatu hal yang tidak kita inginkan, tetapi hal itu tidak bisa kita hindari selain menghadapinya. Seiring bertambahnya ilmu yang kita dapatkan dari buku maupun dari hal-hal yang bersangkutan dengan ilmu, kita akan lebih mudah dalam menyikapi kehidupan ini. Berbeda dengan orang yang malas membaca atau malas-malas lainnya. Kehidupan mereka akan monoton dan tidak menarik untuk dijalani. Sehingga banayak dari mereka diburu oleh rasa dilema, kebimbangan dan akhirnya bunuh diri.

Saya tidak begitu tahu, sudah sejauh mana minat anak muda zaman sekarang dalam membaca. Dan kemungkinan besar dibandingkan dengan anak muda zaman dulu berbeda jauh. Hari-harinya diisi dengan membaca dan membaca. Dan hari ini, pada masa ini, kita hidup di zaman modern dan dengan sangat mudah saya katakan membaca buku di era ini sangatlah membosankan bagi sebagian besar pemuda. (sayapun termasuk di dalamnya) Bermain gadget sampai begadang sangatlah mengasikan daripada menghabiskan waktu dengan membaca. Ini adalah realita yang tak terbantahkan.

Terlepas dari itu semua, menambah wawasan atau mencari ilmu di zaman ini sangatlah mudah. Banyak fasilitas dan media unntuk sharing seputar ilmu, tetapi yang menjadi permasalahannya adalah maukah kita untuk setidaknya menghabiskan sebagian waktu kita untuk fokus dan rutin menambah wawasan ilmu? 

Awal untuk memulai semua itu adalah melawan rasa malas, dan untuk melawan kemalasan itu adalah sebuah pembiasaan dan pembiasaan. Ketika kita sudah kebal merasakan rasa malas, maka dengan otomatis kemalasanpun terkalahkan oleh semangat pembiasaan diri itu. Fokus dalam mencari ilmu walau 1 jam dalam sehari untuk merampungkan bacaan sebuah buku.

Sampai di sini yang bisa saya tuliskan... Kesimpulannya adalah 
MULAILAH DARI SEKARANG, Fokus dan rutinkan, 

Mohon maaf atas kekurangan pada tulisan ini, karena sejatinya manusia tidak akan pernah mampu mencapai batas kesempurnaan.

Salam Literasi,