Saturday, March 23, 2019

Husnuzzon




Husnuzzon berasal dari bahasa Arab yang artinya prasangka baik.
Di dalam Islam, husnuzzon adalah suatu amalan hati yang pastinya akan berpahala.
Dan yaa, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi norma-norma kebaikan. Tidak ada perbuatan baik yang siaa-sia selagi itu berada dalam koridor yang benar (Syari’at Islam).

Kenapa kita harus mempunyai sifat husnuzzon? Di atas telah kita ketahui bahwa husnuzzon itu adalah amalan hati yang berpahala di sisi Allah Ta’ala. maka siapa yang tidak mau dengan ganjaran itu? tentunya bagi orang yang beriman akan gembira dan selalu berlomba dalam menempuh kebaikan.

Husnuzzon… kadang kita menguburnya tanpa peradilan, apa lawan dari kata husnuzzon? 
Ya, suuzzon… berasal dari bahasa Arab juga yang artinya prasangka buruk. Dan inilah yang tak lekang menemani gerak-gerik kita dalam kehidupan. Ketika diri tak dihiasi dengan husnuzzon maka yang akan menemani adalah suuzzon. 

Kau tahu, bahkan malaikatpun pernah berprasangka buruk kepada kita, ketika Allah menciptakan kita… lalu para malaikat tidak setuju dengan apa yang Allah ciptakan. Karena kita adalah makhluk perusak. Tetapi Allah Ta’ala berfirman “Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui”. Lalu para malaikatpun bersujud karena telah suuzzon dan meminta pengampunan.

Jika kita mau merenungkan, husnuzzon itu memberikan suatu ketenangan dalam diri. 
Coba saja praktekan, aplikasikan husnuzzon ke dalam hidup kita. Install husnuzzan ke dalam diri kita. Buktikan! bahwa husnuzzon itu mampu memberikan ketenangan. Dan yaa… dengan berprasangka baik, kita akan selalu dikelilingi oleh perasaan tenang, karena husnuzzon memancarkan ketenangan dalam jiwa. 

Selain daripada itu, husnuzzon juga bisa mempererat tali persaudaraan. Ketika kita berpapasan dengan saudara kita di jalan, dengan perasaan gembira kita lemparkan senyuman padanya seraya mengucap salam dan pastilah ia akan membalas kedua hal tadi pada diri kita. Beda cerita jika kita bersuuzzan, ketika berpapasan dengan saudara kita di jalan lalu prasangka buruk itu mulai menghampiri… pikiran negatif mulai menyerang… munculah bisikan dalam kepala “gue ucapin salam gak yaa” “ahh biar dia yang ucapin duluan” “ehh kok muka dia murung” “kok muka dia melas” pikiran negatif cepat sekali bergerak, dan tercampakkanlah pikiran positif. 

Lihatlah… untuk berprasangka baik itu tidaklah mudah… apalagi jika sudah membiasakan berprasangka buruk sebelum melakukan segala hal. Pasti butuh waktu lama untuk membiasakan suatu amalan yang agung ini.

Di paragf terakhir ini, penulis mengajak kepada semua pembaca untuk bersama-sama bersumpah… yaa bersumpah… berani gak? manusia itu selalu berpikir panjang dan bercabang jika ingin mengucapkan sumpah lantas perasaan dalam hatinya penuh keragu-raguan… tenang saja semoga ini adalah jalan yang pas untuk kita tempuh bersama. Kita bersumpah untuk selalu berhusnuzzon terutama terhadap peristiwa yang telah Allah tetapkan untuk kita dan segala hal yang akan kita jalani. Kita bersumpah untuk selalu berprasangka baik, walau bisa saja kita terlupa pada suatu hari, hati nurani pasti akan mengingatkan kita untuk berhusnuzzon… Ketika lupa mintalah ampunan padaNya… lalu install unlang husnuzzon lagi dan lagi.

Semoga bermanfaat.