Monday, February 19, 2018

Semua Pasti Mati




Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. [QS. Ali Imran/3: 185]

Kita hidup di dunia ini hanya sementara. Kita harus tau bahwa pola kehidupan ini hanyalah kesementaraan, tidak ada yang abadi.
Kita punya masalah, dan masalah itu hanya sementara. Jangan ambil pusing, apalagi sampai lupa mengingat  Allah Sang Pencipta Segalanya.

Kebahagiaan juga sementara, jangan terpaut pada kenikmatan itu. Kita punya kenikmatan abadi di Alam Baqa. Kuatkan hati dan perbanyak meminta ampunan. Jangan lupa juga untuk bersyukur.
Kematian, itu sudah menjadi sebuah kepastian. Setiap yang hidup pasti akan mati. Benarlah sudah, pola kehidupan ini telah kita ketahui bersama, bahwa segala yang ada di dunia ini sifatnya hanya sementara.

Tetapi mengapa kita selalu tertipu oleh kemilau dunia yang membinasakan. Tertipu oleh bisikan-bisikan yang kita ciptakan. Tertipu oleh iblis yang terbahk-bahak, melihat perilaku kita yang semakin jauh dari Allah. Lihatlah Sang Iblis, dia telah berhasil melaksanakan misinya,yaitu menyesatkan seluruh manusia kecuali yang bertkwa.
Kanapa hal itu bisa terjadi? bisa jadi kesadaran kita telah direbut oleh ilusi yang membelenggu alam pikiran,sehingga hilang kesadaran kita. Kita tidak sadar, bahwa kita adalah manusia. Kita lupa, untuk apa sebenarnya kita diciptakan. Apa sebenarnya tugas manusia? Ingatkah kita akan hal ini?
Sudah berapa lama kita bermesraan dengan ilusi palsu yang membimbing kita meraih kesuksesan semu? Itu hanya ilusi! supaya kita betah hidup di  dunia selamanya. Mengejar angan-angan yang sebenarnya tidak akan pernah kita dapatkan. 
Jadi, ingatlah akan kematian. Kita akan berpulang padaNya. Semua kesenangan, kenikmatan dan penderitaan akan kita tinggalkan.

Kematian akan menghampiri setiap jiwa dalam berbagai keadaan, apakah matinya itu lantaran memperjuangkan agama Allah dengan berbagai bentuk kebaikan sesuai syari’atNya. Ini adalah kematian yang mengandung kemuliaan. Atau dalam keadaan lalai dan bermaksiat kepadaNya.  Ini adalah kematian yang mengundang kenistaan.

Mati berbalutkan kemuliaan ataukah mati berselimutkan kenistaan, itulah dua pilihan yang mesti diambil oleh setiap manusia yang akan melampaui dan memilih salah satu di antara keduanya.
Semoga kita mati dalam keadaan husnul khotimah dan bisa berkumpul di JannahNya kelak.

Shoffan Banany

0 comments:

Post a Comment