Ketakutan
lebih cepat menyebar dari apapun, prasangka buruk mulai mencengkram tiap-tiap
jiwa manusia, tak ada lagi keharmonisan. Kekuatan tak terlihat menumpas banyak
orang yang diincarnya, mereka sangat kecil namun jumlahnya tak terhingga dan
mematikan. Dunia mulai chaos, serangkaian ritual ibadah ditiadakan sementara.
Ada yang masih bebal karea terlalu bersemangat beragama. Merasa lebih paham
tentang keimanannya seakan jiwanya penuh dengan keegoisan dan tanpa ia sadari,
ia adalah makhluk terbodoh yang pernah ada. Krisis ilmu, beropini sesuka hati
bak ilmuan yang mengerti tentang apapun.
Kebodohan
itu mengerikan, karena orang yang bodoh tipe ini berbahaya, ia bodoh namun tak
merasa dirinya bodoh. Berbeda dengan orang yang haus akan ilmu mereka merasa
bodoh dan terus merasa bodoh, maka jadilah ia si dahaga ilmu.
Aku
tarik kembali tulisan ini ke topik ketakutan yang menjalar, penuh was-was dan
terkadang mematikan rasa kemanusian. Karena was-was, kau melindungi diri dengan
berbagai macam alat-alat kesehatan sampai lupa sesama tak bisa merasakannya
karena kau menimbun dan ingin sehat sejahtera sendirian. Keogoisan memang topik
yang tak pernah mati, rasa takut mati justru mengalahkan segalanya. Ingin rasanya
berpikir jernih namun, ketika bangun pagi lima detik setelah sadar, ceruk-ceruk
dalam kepala mulai mebuatku sakit seolah tak ada lagi yang bisa kuperjuangkan,
selain terlelap lagi sejenak. Oh tidak.. ternyata agak begitu lama.
Pada
peristiwa kali ini, kekuatan tak terlihat itu berhasil menampakkan orang-orang yang
terlalu bersemangat dalam beragama namun miskin ilmu. Kau tau, hal ini sangat
berbahaya, kedunguannyalah yang membuat segalanya berantakkan. Merasa punya
Tuhan yang akan selalu melindunginya dalam kondisi apapun, tapi ia tak mampu
mengerti tentang bagaiman untuk bisa mengerti mauNya Tuhan.
Segeralah
enyah dari kedunguan itu dan mulai mempertanyakan kemanusiaan diri,
mempertanyakan diri secara rasional untuk apa kita diciptakan dan untuk apa
kita dihidupkan. Kita dituntut untuk hidup bersama dalam spirit kebersamaan,
saling bantu anatar sesama dan pastilah tercipta keharmonisan dalam bermanusia.
Menjadi manusia yang seutuhnya manusia adalah memanusiakan manusia, begitu kata
para cedikiawan yang bergelut dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan
akhlak manusia.
Kekuatan
tak terlihat ini pasti akan menjadi daftar peristiwa dalam sejarah dan takkan
terlupakan. Karena dalam peristiwa kali ini di zaman yang sudah sangat canggih,
apapun dapat terkenang dengan mudah dan instan. Semuanya bisa disimpan dalam
mega database internet yang mengagumkan.
Segala
sesuatu akan terjadi jika memang harus terjadi, segala penyakit pasti ada
obatnya jika memang takdir hancurnya semesta belum juga sampai. Teruslah
menjadi manusia yang memanusiakan manusia.
Shoffan Banany
Bogor, 20 03 20
0 comments:
Post a Comment